SERBA SERBI - Bisnis. Mungkin Anda pernah bertanya-tanya mengapa dari begitu banyak bisnis-bisnis baru yang bermunculan, ternyata begitu sedikit yang berhasil?
Memang suatu fakta yang menyedihkan bahwa hanya sekitar 50% dari para pelaku bisnis baru yang akhirnya mampu bertahan. Yang lebih buruk lagi adalah bahwa hanya sekitar sepertiga dari 50% itu yang bertahan hidup selama 10 tahun atau lebih. Namun begitulah kehidupan seorang pengusaha, tak pernah kenal ampun. Dan ini merupakan suatu tantangan yang konstan. Sebuah tantangan yang harus Anda hadapi, dan salah melangkah maka Anda akan keluar dari bisnis.
Umumnya suatu bisnis menemui kegagalan karena berbagai alasan, diantaranya:
- Kurangnya perencanaan - Hal ini termasuk rencana jangka pendek dan jangka panjang. Rencana Anda harus bisa menentukan dimana posisi bisnis Anda berada dalam beberapa bulan ke depan sampai beberapa tahun ke depan. Tentukan target yang terukur dan juga hasil yang ingin Anda capai. Kegagalan dalam merencanakan bisnis akan berakibat buruk terhadap bisnis Anda.
- Ketidakmampuan untuk belajar dari kegagalan - Kita semua tahu bahwa kegagalan sesuatu yang tidak diinginkan oleh siapapun, namun sangat jarang pelaku bisnis yang mampu belajar dari kegagalan yang dialaminya. Faktanya, bisnis yang mengalami kegagalan, umumnya gagal karena beberapa alasan. Seringkali pengusaha gagal menggali pelajaran dari kesalahan mereka. Belajar dari kegagalan memang sulit.
- Kurang manajemen - Contoh dari kurangnya manajemen adalah ketidakmampuan untuk mendengarkan, pengelolaan hal-hal mikro atau kurangnya kepercayaan, bekerja tanpa standar atau sistem sebagai acuan utama, komunikasi yang buruk, dan kurangnya umpan balik.
- Kurangnya modal - Hal ini dapat disebabkan karena ketidakmampuan untuk menarik investor. Kurangnya modal merupakan kondisi yang mengkhawatirkan bagi sebuah bisnis. Hal ini bisa berujung dengan ketidakmampuan untuk membayar tagihan-tagihan, pinjaman, dan komitmen keuangan lainnya.
- Lokasi yang salah - Lokasi salah tentunya merupakan suatu kerugian yang cukup vital. Jika bisnis Anda bergantung pengunjung langsung, maka lokasi bisnis merupakan kebutuhan strategis. Lokasi yang salah akan menyebabkan tingginya biaya akuisisi pelanggan Anda.
- Kurangnya keuntungan - Pendapatan tidaklah sama dengan profit. Sebagai pengusaha Anda harus lebih mengutamakan pada profitabilitas bisnis. Profitlah yang memungkinkan adanya pertumbuhan bisnis.
- Manajemen persediaan barang yang tidak memadai - Terlalu sedikit persediaan yang Anda miliki tentunya akan merugikan penjualan Anda. Dan sebaliknya, terlalu banyak persediaan akan mengurangi profitabilitas Anda.
- Kurangnya fokus - Tanpa fokus, bisnis Anda akan kehilangan keunggulan kompetitifnya. Memang tidak mungkin bagi pelaku bisnis pemula untuk memiliki strategi yang jitu. Apa yang membuat pebisnis pemula sukses adalah kemampuan mereka untuk fokus pada target bisnisnya, dan kurangnya fokus dapat mengarah ke ketidakmampuan untuk mengambil langkah penyesuaian yang diperlukan.
- Penggunaan dana pribadi - Bisnis Anda bukanlah bank pribadi Anda.
- Overexpansion - Sangat mudah bagi pelaku bisnis untuk membuat kesalahan ketika mereka mengembangkan bisnis mereka terlalu cepat. Banyak bisnis yang cepat berkembang kemudian berakhir bangkrut.
- Faktor ekonomi makro - Pengusaha memang tidak dapat mengendalikan faktor ekonomi makro. Faktor ekonomi makro yang umum adalah: siklus bisnis, resesi, perang, bencana alam, utang pemerintah, dan inflasi.
- Tidak memiliki rencana suksesi - Pemimpin masa depan harus bisa mengidentifikasi suksesi bisnisnya. Tanpa rencana suksesi yang efektif bisnis Anda tidak siap untuk mengisi kekosongan posisi karena adanya pensiun, keberangkatan tak terduga, atau kematian.
Semoga bermanfaat. Amin..
Tunggu ulasan lengkap selanjutnya...
Tunggu ulasan lengkap selanjutnya...