| Infomasi Bisnis | Video Tutorial | Tips Bisnis | Bedah Peluang Usaha |

edoms

Adsense

9 Kebiasaan Yang Mengarah Pada Pengambilan Keputusan Yang Buruk

kebiasaan buruk

SERBA SERBI - Kebiasaan Buruk. Dalam upaya untuk memahami apa-apa yang menyebabkan pengambilan keputusan yang buruk, sebuah majalah bisnis nasional melakukan survey pada 50.000 entrepreneur dan membandingkan antara kebiasaan-kebiasaan mereka yang lebih sering membuat keuptusan yang buruk dengan meeka yang lebih sering membuat keputusan bagus. Dari survey yang dilakukan tersebut ditemukan setidaknya ada 9 kebiasaan yang ternyata bisa mengarahkan Anda pada pengambilan keputusan yang buruk.


Berikut 9 kebiasaan yang ditemukan :

Malas. Ini biasanya ditunjukkan oleh beberapa kegagalan, diantaranya gagal menemukan fakta, mengambil inisiatif, mengumpulkan input data, dan mengkonfirmasi asumsi yang dimiliki. Biasanya orang-orang seperti ini cenderung ceroboh dan enggan berpartisipasi. Mereka hanya bekerja mengandalkan pengalaman, dan tidak berani mencoba hal-hal baru.

Tidak mengantisipasi hal tak terduga. Banyak hal yang bisa terjadi pada diri kita, juga pada bisnis yang dijalani. Ada sebuah hasil survey yang menunjukkan bahwa jika seseorang menyempatkan diri atau waspada terhadap hal-hal terburuk yang tidak diperkirakan sebelumnya, mereka ini terbukti mampu mengatasi berbagai masalah. Sayangnya, kebanyakan orang justru terlalu asik dengan keputusan yang mereka ambil dan cenderung lupa untuk memikirkan langkah-langkah antisipasi jika terjadi sesuatu diluar rencana.

Tidak tegas. Tidak jarang Anda dihadapkan dengan data-data yang kompleks mengenai banyak hal berkaitan dengan laju bisnis Anda. Hal ini sering kali membuat Anda untuk larut pada data, Anda terlena dengan terus meminta data akurat lainnya, dan melakukan berbagai analisa-analisa sebelum mengambil keputusan. Jika laporan data-data dan proses analisa ternyata membutuhkan waktu lebih lama dari target waktu, Anda cenderung akan membuat keputusan yang buruk. Butuh ketegasan dalam mengolah data, lalu kemudian mengambil keputusan, lalu menjalankan hasil keputusan.

Terikat pada masa lalu. Tidak sedikit orang-orang yang mempunyai masa gemilang di mana mereka pernah mengambil keputusan terbaik dalam hidupnya. Namun orang-orang yang kemudian menjadi terbiasa menggunakan pendekatan-pendekatan yang sama terus menerus dan tidak mencari pendekatan yang baru.

Tidak memiliki keselarasan strategi. Keputusan yang buruk sering kali berakar dari gagalnya menyelaraskan antara strategi dengan masalah yang sedang dihadapi. Dengan tidak adanya keselarasan, maka akan sangat sulit menentukan strategi mana yang akan digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah.

Terlalu ketergantungan. Suatu keputusan tidak akan pernah dibuat jika harus menunggu seseorang, yang seseorang tersebut juga menunggu input dari seseorang lainnya. Seorang pembuat keputusan yang efektif terkadang harus menentukan keputusan sendiri jika diperlukan.

Terisolasi. Pengambil keputusan yang efektif sadar bahwa dengan melibatkan orang-orang dengan pengalaman dan keahlian yang relevan akan meningkatkan kualitas keputusan yang dihasilkan. Terkadang orang-orang tidak selalu memiliki network yang memiliki pengalaman juga keahlian yang relevan. Ada juga yang memang dengan sengaja tidak melibatkan orang lain karena ingin "tampil" sendiri. Yang tidak boleh dilupakan, mereka juga yang akan disalahkan atas keputusan yang buruk.

Tidak memiliki keahlian. Jika pengambil keputusan mengandalkan orang lain untuk menganalisa masalah tanpa memiliki persepsi pribadi, mereka akan mengalami kesulitan untuk mengintegrasikan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk menentukan keputusan. Orang-orang yang menentukan keputusan biasanya akan mencari orang-orang yang kompeten di bidangnya untuk membantunya.

Gagal mengkomunikasikan. Keputusan yang baik akan berakhir menjadi keputusan yang buruk jika orang lain tidak bisa memahami, atau bahkan tidak mengetahuinya sama sekali. Mengkomunikasikan hasil keputusan, rincian dan implikasinya, adalah sangat penting bagi kesuksesan hasil keputusan yang diambil.

Semoga bermanfaat. Amin..

0 komentar:

Post a Comment